Pandemi Coronavirus di Indonesia, Apa saja Gejala Virus Corona? - Ompian Langsung ke konten utama

Pandemi Coronavirus di Indonesia, Apa saja Gejala Virus Corona?

Beberapa hari terakhir, masyarakat Indonesia sudah mulai panik lantaran ada beberapa korban positif suspek corona yang mulai bermunculan. Kabar terbaru Minggu (15/03/2020) ada 21 kasus baru, pasien positif Corona di Indonesia jadi 117 orang. Angkanya naik terus, spesimen positif didominasi dari Jakarta.

Ini artinya pergerakan wabah virus corona ini belum mencapai puncaknya (peak masih lama). Kita butuh peta sebaran coronavirus.

Untuk mempelajari lebih lanjut dan memastikan Anda memperoleh informasi yang benar mengenai Coronavirus (Covid-19), silakan kunjungi situs resmi Kementerian Kesehatan RI terkait pedoman kesiapsiagaan dalam mengantisipasi infeksi Novel Coronavirus

Perbedaan virus corona dan covid-19

Sebenarnya virus corona dan covid-19 bedanya hanya pada pelabelannya saja. Semula penyakit ini disebut Corona. Lalu apa itu Virus Corona dan kenapa sekarang disebut Covid-19?

Virus Corona atau coronavirus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia, beberapa coronavirus diketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Virus corona yang paling baru ditemukan menyebabkan penyakit coronavirus COVID-19.

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus yang paling baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina, pada bulan Desember 2019.

Supaya mudah dipahami bisa dikatakan, Corona merupakan nama virusnya, sedangkan Covid-19 ialah nama resmi untuk penyakit yang disebabkan oleh virus Corona.

Penamaan virus itu dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara resmi WHO menamai penyakit virus Corona yang pertama kali diidentifikasi di Cina pada 31 Desember itu dengan nama Covid-19. Covid-19 yaitu singkatan dari 'Co' yang artinya 'corona', 'Vi' untuk 'Virus', dan "D" untuk 'Penyakit (disease)'.

WHO secara resmi mengumumkan wabah Covid-19 sebagai pandemi global. Hal ini diumumkan pada Rabu (11/3/2020) malam. Pandemi merupakan wabah penyakit yang terjadi pada geografis yang luas atau menyebar secara global.

Apa saja gejala Virus Corona COVID-19?

Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini biasanya ringan dan mulai secara bertahap. Beberapa orang menjadi terinfeksi tetapi tidak tidak merasakan gejala apa pun dan merasa tidak enak badan. 

Kebanyakan orang (sekitar 80%) pulih dari penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang terdeteksi COVID-19 mengalami sakit parah dan kesulitan bernapas. Dari sebaran kasus hingga detik ini, orang yang berusia di atas 60 tahun/manula, dan mereka yang memiliki masalah medis atau riwayat penyakit sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin terinfeksi penyakit Covid-19.

Jika Anda mengalami gejala demam, batuk dan kesulitan bernapas sebaiknya segera persiksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Bagaimana COVID-19 menyebar?

Semua orang dapat tertular Covid-19 dari orang lain yang terinfeksi virus. Penyakit ini dapat menyebar melalui tetesan kecil dari hidung atau mulut yang menyebar ketika seseorang dengan Covid-19 batuk/bersin. 
Tetesan yang mengenai benda dan permukaan tersebut kemudian akan menular atau menyebar ke orang lain jika mereka menyentuhnya, lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut mereka. Orang-orang juga dapat tertular Covid-19 jika mereka menghirup tetesan dari seseorang dengan Covid-19 yang batuk atau mengeluarkan tetesan. Inilah sebabnya sangat disarankan menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit.

Risiko terkena Covid-19 dari seseorang tanpa gejala sama sekali sangat rendah. Namun, banyak orang dengan Covid-19 hanya mengalami gejala ringan, tidak mengarah pada infeksi virus corona.

Cara mencegah penyebaran Virus Corona

Gunakan masker jika Anda sakit dengan gejala Covid-19 (terutama batuk) atau merawat seseorang yang mungkin menderita Covid-19. Masker sekali pakai hanya bisa digunakan sekali. Jika Anda tidak sakit atau merawat seseorang yang sakit maka Anda hanya akan membuang-buang masker. Asal Anda tahu saja, saat ini di seluruh dunia kekurangan masker, jadi WHO mendesak orang-orang untuk menggunakan masker dengan bijak.

WHO menyarankan penggunaan masker medis secara rasional untuk menghindari pemborosan yang tidak perlu dan penyalahgunaan masker. 

Cara paling efektif untuk melindungi diri sendiri dan orang lain terhadap Covid-19 adalah dengan sering membersihkan tangan, menutupi batuk dengan bagian siku atau tisu serta menjaga jarak setidaknya 1 meter dari orang yang batuk atau bersin.

Menjaga jarak dari orang yang sakit

Karena semua orang berpotensi terinfeksi dan berisiko tertular virus corona, sangat disarankan untuk membersihkan tangan secara teratur setelah ke kamar mandi atau sebelum makan.

Cara memakai masker yang benar

Akhir-akhir ini sedang ramai di media sosial tentang bagaimana memakai masker yang tepat seiring banyaknya anjuran pemakaian masker untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona.

Ingat, masker hanya boleh digunakan oleh petugas kesehatan, perawat, dan individu dengan gejala pernapasan, seperti demam dan batuk, atau gejala yang mirip dengan penyakit Covid-19. Sebelum menyentuh dan menggunakan masker, bersihkan tangan dengan sabun atau air berbasis alkohol.

Lapisan Masker Medis

Karena seperti yang Anda tahu, masker medis memiliki dua sisi, bagian putih dan bagian yang berwarna. Anda perlu tahu bahwa sebuah masker medis yang bagus memiliki tiga lapisan:
  1. Lapisan luar (bagian yang berwarna), sebagai lapisan anti air; berfungsi untuk mencegah cairan tubuh (seperti keringat, darah, atau lendir) terserap ke masker.
  2. Lapisan tengah, sebagai filter; berfungsi sebagai penghalang kuman.
  3. Lapisan dalam (bagian putih), berfungsi sebagai penyerap air karena biasanya bernapas dalam masker sering menimbulkan lembab dan tidak nyaman, di situlah fungsi lapisan putih ini.
Orang-orang yang termakan hoax akan berpikir bahwa lapisan putih lah yang berfungsi sebagai filter. Padahal, pemakaian masker yang tepat adalah dengan lapisan yang berwarna berada di luar dan lapisan putih di dalam, bukan sebaliknya.

Seperti ini pemakaian yang benar:
Pemakaian masker yang benar

Setelah digunakan, lepaskan masker; lepaskan loop elastis dari belakang telinga sambil menjaga masker dari wajah dan pakaian Anda, ini untuk menghindari menyentuh permukaan masker yang berpotensi terkontaminasi.

Buang masker di tempat sampah segera setelah digunakan. Setelah itu bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker. Gunakan cairan antiseptik pembersih tangan (hand sanitizer) berbasis alkohol atau, jika terlihat kotor, cuci tangan Anda pakai sabun.
Artikel pilihan

Lanjut baca artikel ini

Komentar